Henry Dunant
Komite
Internasional Palang Merah atau International
Committee of the Red Cross (ICRC) adalah
suatu lembaga kemanusiaan yang berperan besar dalam misi perdamaian, khususnya
untuk melindungi korban konflik bersenjata, baik dalam lingkup internasional
maupun non-internasional, termasuk didalamnya adalah korban luka dalam perang,
tawanan, pengungsi, warga sipil, dan lainnya. Lembaga kemanusiaan ini bermarkas
di Jenewa, Swiss.
ICRC
menjadi salah satu dari tiga komponen organisasi kemanusiaan dunia yang
kemudian melebur menjadi Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah
Internasional atau International Red
Cross and red Crescent Movement. Selain ICRC, dua komponen lainnya adalah
Federasi Internasional Perhimpunan Palang Merah dan Bulan sabit Merah atau International Federation of Red Cross and
Red Crescent Societies (IFRC), serta Perhimpunan Palang Merah dan Bulan
Sabit Merah Nasional yang menghimpun organisasi kemanusiaan dari 186 negara di
seluruh dunia. Hasil gabungan dari ketiga unsur ini menjadi lembaga kemanusiaan
terbesar di jagat raya.
Pembentukan
ICRC terjadi pada 1863 yang kemudian menginspirasi diselenggarakannya Konvensi
Jenewa pada 1864. ICRC tercatat sebagai organisasi kemanusiaan tertua dan
dihormati diseluruh dunia. Sebagai bukti pengakuan tersebut, ICRC telah tiga
kali menerima Hadiah Nobel Perdamaian, masing-masing pada tahun 1917, 1944, dan
1963. Dibalik pekerjaan luar biasa ini, terdapat sosok yang sangat berperan
dalam upaya pendirian ICRC demi perdamaian dunia internasional. Orang itu
bernama Henry Dunant yang didaulat sebagai Bapak Palang Merah Internasional.
Nama
lengkapnya adalah Jean Henry Dunant, lahir di Jenewa, Swiss, pada 8 Mei 1828.
Keluarga Dunant adalah penganut Calvinist (salah satu sekte dalam agama
kristen) yang taat dan mempunyai pengaruh yang tidak sedikit bagi masyarakat
Jenewa. Ajaran Calvinist yang menekankan pada pentingnya mengasihi sesama
menjadikan keluarga Dunant hidup dalam keseharian yang penuh dngan nilai-nilai
sosial. Itulah kiranya yang membuat Henry Dunant tergerak hatinya untuk
menggalang upaya perdamaian internasional.
Hingga
tiba suatu masa, meletuslah perang di Solferino (Italia) yang melibatkan
pasukan gabungan Italia dan Prancis melawan austria. Disuatu petang tanggal 24
Juni 1859, dunant menginjakkan kaki di Solferino, tepat ketika pertempuran baru
saja usai. Dunant terhenyak karena dihadapannya banyak tubuh bergelimpangan
bersimbah darah. Sekitar 38ribu prajurit terkapar dalam kondisi terluka,
sekarat, bahkan banyak pula yang telah gugur di medan laga. Sementara itu,
tidak ada pihak yang tampak serius memberikan perawatan kepada para korban.
Dunant
yang terguncang melihat pemandangan mengenaskan itu segera tergerak hatinya. Ia
mengajak penduduk setempat untuk memberikan pertolongan dan perawatan kepada
para tentara yang malang itu. Sayangnya, persediaan alat-alat dan obat-obatan
tidak cukup memadai. Dunant bertindak cepat dengan mengatur pembelian material
yang dibutuhkan itu dan berinisiatif membuka rumah sakit darurat. Dunant pun
berhasil meyakinkan kepada semua pihak agar memberikan pertolongan tanpa pamrih,
tanpa melihat dipihak mana mereka berperang. Dunant menyerukan slogan “Tutti
Fratelli” (kita semua
bersaudara) yang kelak menjadi jargon Palang Merah Internasional.
Dunant
kemudian menuliskan pengalaman di Solferino lewat sebuah buku berjudul A
Memory Of Solferino. Dalam buku
yang diterbitkan dari Jenewa pada Oktober 1862 itu, Dunant memaparkan
gagasannya tentang pentingnya pembentukan sebuah organisasi kemanusiaan
internasional untuk membantu para korban perang tanpa pamrih. Maka, pada 1863,
terbentuklah Palang Merah Internasional alias ICRC, yang kemudian menjadi
pelopor lahirnya organisasi kemanusiaan terbesar disunia.
Sekarang,
lembaga kemanusiaan hasil rintisan Dunant itu telah didirikan diberbagai negara
demi mengemban misi perdamaian internasional. Berkat sumbangsihnya dalam
mempelopori pendirian Palang Merah International, Dunant dianugerahi Hadiah Nobel Perdamaian pada 1901. Henry Dunant
wafat pada 30 Oktober 1910, dunia telah kehilangan salah satu putra terbaiknya.
Jasa dan pengabdian Dunant demi perdamaian dunia akan selalu abadi karena hari
kelahirannya ditetapkan sebagai Hari Palang Merah Sedunia, yakni diperingati
setiap tanggal 8 Mei.
No comments:
Post a Comment