Tuesday, 4 February 2014

S.M.A




            Sekolah Menengah Aneh, oops.. Emang iya?
            Bukan dong. S.M.A atau Sekolah Menengah atas.
            Apa sih yang ada dipikiran kalian ketika mendengar tiga huruf itu? Mungkin jenjang pendidikan yang lebih tinggi dari SMP dan SD? Atau Uniform yang baru? Atau apapun yang ada dipikiran kalian lah ya.
            Yang pasti SMA menjadi jejak terakhir kita, yang akan menentukan kita menuju bangku universitas (Bagi yang mau lanjut). Yah, sebelum kita menginjak tempat yang baru itu (Universitas) pastinya kita harus mendapat Ijazah terakhir kita. Ijazah tak hanya untuk orang yang ingin terus menuju Universitas, tapi bagi mereka yang mungkin ingin bekerja setelah Lulus SMA.
Lalu apa yang terjadi saat masa-masa kita di SMA?
            Di saat yang lain di SMA, berbagai hal terjadi, baik itu hal baik ataupun buruk. Termasuk juga, teman yang ada disekitar kita, ataupun GURU.
Kegilaan kita bersama teman-teman itu nggak akan bisa dilupain (dan itu yang terjadi saat aku di SMA). Tapi di saat hal yang (kurang) mengenakkan terjadi, kesalnya minta ampun! Maunya mereka di jauhin saking kesalnya, tapi itu nggak boleh terjadi. Kita harus mengingat saat dimana mereka yang begitu menyebalkan sempat membuat kita tersenyum, jangan kita hanya mengingat saat yang buruk yang diberikan mereka.
Apalagi, kalau ada yang jadi Mood maker di kelas itu yang paling menyenangkan dari mereka. Disaat guru yang sedang mengajar, suasana menjadi tegang, yang lain ngantuk, ech ada badut gratis di dalam kelas (maksudnya yang buat kita tertawa di saat itu). Suasana pasti langsung berubah seketika. Tawa akan terdengar, suasana kelas menjadi kacau, tak ada ketegangan atau orang-orang yang menguap lagi.
Tapi hal yang paling menyebalkan, pasti itu! Di saat sekarang ini, banyak siswa yang ngantuk, bengong, bosan, dan sibuk sendiri nggak jelas di dalam kelas saat jam pelajaran berlangsung. Entah karena mereka yang malas dan tidak memperhatikan atau mereka yang memberi pelajaran tidak begitu memperhatikan siswa. Yang pasti, semua itu tergantung dari kita sebagai siswa. Kitalah yang harus tahu bagaimana menanggapi pelajaran yang akan kita terima. Intinya, sekalipun kita begitu malas atau apapun itu, kita harus menghargai mereka yang berada diatas kita, mereka yang berdiri di depan kita, mereka yang memberikan setiap bagian-bagian dari Bab-Bab buku yang beratus-ratus halaman, mereka yang membuang-buang waktu mereka untuk menambahkan ilmu demi pada kita.
Kembali lagi pada mereka yang menjadi Mood Maker, kalau di kelas (Kelas Saya) yang menjadi Mood Maker, ketika Guru atau seseorang sedang berbicara di depan, mereka yang menjadi mood maker mungkin akan menyambung atau menambahkan atau menyelipkan beberapa kata yang sedikit (kacau atau lucu) ketika orang yang didepan itu sedang berbicara dan membuat seisi kelas tertawa, bahkan itu akan menjadi Trending kelas yang tak akan di lupakan.
Jadi, SEKOLAH MENENGAH ATAS atau SMA pastilah saat yang paling berharga, bukan mengingat setiap pelajaran dan ujian di setiap semester, tapi saat-saat ketika kita bisa tertawa bersama dengan setiap kesenangan yang kita lewat, baik itu bersama teman-teman kita atau bisa juga itu mereka, guru yang mengajari dan menjadi orang tua kita saat di sekolah.


By: Ester M Lumingkewas

No comments: