Tuesday, 8 April 2014

Artis Kpop Iluminati? Memang kenapa?



Nggak sengaja kemarin nemu berita lama tentang masalah iluminati di kalangan artis Kpop. Dan di tulisan saya kali ini akan membahas mengenai para Kpop(ers) yang harus berpikir lebih jernih dalam meng-idolakan seorang artis. Jangan hanya karena masalah ini lalu meninggalkan dunia Kpop. Sudah susah-susah ngumpulin foto, video, dan apapun yang berbau Kpop, ech malah terbuang percuma hanya karena masalah ini.
            Pas lihat nilai TO yang di terima di sekolah siang kemarin saya jadi (sedikit) semangat untuk belajar buat UN nanti. Tapi, pas nemu tulisan-tulisan lama yang bisa di katakan menyuruh fangirl/fanboy harus meninggalkan Kpop karena iluminati, maka saya (sebagai seorang Kpop) berpikir untuk menulis kenapa kami [ataupun saya] (Kpopers) masih bertahan dengan artis idola kami sekali pun ada masalah iluminati ini dan menurunkan niat belajar saya.
            Saat melihat MV Kpop, hal yang nggak luput dari mata fans adalah apa yang di lakukan oleh artis Kpop dalam MV tersebut. Dan nggak bisa lihat (sedikit) hal yang berbau iluminati, pasti langsung bilang ‘iluminati tuh’. Nggak berarti setiap gaya atau apapun yang ada di MV yang mirip (iluminat) bisa di katakan iluminati yah. Mungkin itu memang gaya mereka, toh kalau pun iya, memang kenapa?
            Memangnya kenapa kalau artis Kpop iluminati? Kan yang kami suka dari Kpop itu musiknya, lagunya,  dan pasti artisnya dong. Lalu, bukan berarti kami menyukai semua hal tentang Kpop lalu kami juga turut dalam segala bentuk iluminati tersebut. Kami masih punya pikiran untuk berpikir, hal apa yang bisa kami lakukan dan hal apa yang tidak bisa kami lakukan. Mana yang baik dan mana yang tidak baik. Apa yang harus di contoh dan yang tidak bisa di contoh.
            Sekalipun (memang) idola Kpop berada dalam hal-hal tersebut (iluminati), tapi coba pikirkan, apa mereka menyebarkan itu, mengajarkan itu kepada fans-fansnya? Yang mereka sebarkan adalah musik, bahkan melalui musik mereka kami bisa belajar budaya hingga bahasa di Korea sana. Bahkan mereka bisa menjadi pendorong bagi kami untuk menjadi orang yang sukses dengan berpikir ‘bahwa kami harus berangkat ke Korea suatu hari nanti, bertemu dengan mereka, menjelajahi seluruh daerah di Korea Selatan, karena itulah saya harus bekerja keras’.
Yang kami contohi dari mereka bagaimana menjaga kekompakan dan tetap tersenyum sekalipun banyak kritikan dan cibiran dari antis hingga masalah-masalah yang datang. Bagaimana di saat sedih kami bisa terhibur oleh kelakuan mereka yang konyol bahkan tak jarang ke-konyolan mereka secara tak sadar kami tiru sekalipun itu di depan umum (kalau saya di sekolah).
Ingat, yang kami suka dari mereka itu musiknya (termasuk orangnya), dan yang kita contoh dari mereka adalah hal-hal yang baik. Bukan hal yang membuat banyak ex-Kpopers berpikir untuk meninggalkan Kpop yaitu iluminati.
Kita harus berpikir panjang dalam melakukan setiap hal. Bila kita berpikir seperti ini, meninggalkan musik karena ada unsur iluminati di dalamnya, lalu bagaimana dalam semua video atau lagu (termasuk rohani) yang nantinya bila kita memiliki unsur yang kita pikir masuk dalam iluminati, apa kita juga harus meninggalkan musik itu. Lalu apa yang akan kita dengar nanti, apa yang akan kita dendangkan nanti?
Ambillah sisi positifnya bukan sisi negatif. Berpikirlah positif, jangan langsung mengambil kesimpulan yang bisa saja menjatuhkan orang lain bahkan bisa menjadi fanwar.
Kalau kamu memang seorang Kpop, tanpa berpikir itu iluminati, kamu tetap akan menyukai musik Kpop, karena yang kamu sukai adalah musiknya bukan hal yang banyak di jauhi orang itu (iluminati). Walau memang mereka iluminati, biarlah mereka yang berurusan dengan Yang Di Atas, mereka yang menanggungnya. Kita sebatas menyukai musiknya, menerima setiap hiburan yang mereka sediakan untuk kita. Saya menulis ini agar tidak ada yang mengatakan bila kami Kpopers masih menyukai Kpop, artinya kami juga seperti mereka (iluminati). Makanya kami haris berpikir untuk meninggalkan musik yang telah menambah warna dalam hidup ini.
Dan pesan saya, sekalipun kita memang begitu mencintai idola Korea, ingatlah kita harus tetap bersyukur kepada yang Di Atas, karena Dia lah yang juga telah memberikan mereka sebagai penghibur kita. Jangan sampai karena begitu cintanya, kita sampai menyembah idol Kpop manjadikan mereka seperti tuhan.
Sekali lagi chingu, tekankan pada mereka yang menyuruh kalian untuk meninggalkan Kpop karena iluminati ini, bahwa kita, mencintai musik Kpop dengan memikirkan segala hal-nya yang positif. Dan kita harus yakin, bila kita memang berada pada jalan yang salah, percayalah akan ada yang menuntun kita kembali ke jalan yang benar.

No comments: