Friday, 11 April 2014

Saat-saat Terakhir di SMA



Wah… Ujian Nasional di depan mata, dan artinya masa-masa di SMA pun segera berakhir. ‘Penyesalan selalu datang terlambat’ seperti kata pepatah ini, tinggal menghitung berapa lama lagi kita berada di SMA rasanya tidak ingin meninggalkan bangku SMA. Kesenangan seperti baru saja terasa saat kita akan meninggalkan SMA, kenyamanan baru terasa di saat-saat terakhir ini, dan kedekatan yang hangat antara teman, baru pula di rasakan. Tapi, segera akan kita tinggalkan semua itu. Menyesal rasanya, kenapa itu semua baru bisa di rasakan sekarang,.
 Di hari-hari terakhir di bangku SMA ini di manfaatkan untuk lebih sering lagi datang ke sekolah, sekedar menikmati suasana SMA yang mungkin nggak akan kita rasakan lagi di bangku kuliah nanti. Menggunakan seragam putih abu-abu ataupun pramuka yang nantinya nggak akan kita gunakan lagi. Dan pastinya, mengambil foto-foto sebanyak mungkin bersama teman-teman ataupun guru-guru sebagai kenang-kenangan di bangku SMA.
Dan hal yang nggak akan bisa di lupakan di SMA, yaitu Saat di mana kita bisa tertawa bersama teman-teman kita. Melihat keusilan mereka bahkan tak jarang merasakan keusilan tersebut.
Perselisihan, sering hanya karena hal sepeleh membuat kita berselisih antara satu dengan yang lain, bahkan marahannya sampai berhari-hari. Tak hanya itu, ribut di kelas yang terjadi membuat seisi kelas menjadi panas, ada yang tak menerima pernyataan atau sebuah perkataan hingga marah dan membuat seisi kelas larut dalam amarah.
Tapi, di saat semua menjadi marah akan ada seorang atau beberapa orang yang mampu mencairkan suasana *di kelas saya*. Di saat banyak mata yang menatap tajam penuh amarah kepada seorang yang menyebabkan kelas panas, ada orang lain yang mengubah tatapan itu menjadi seperti tatapan hangat yang berbinar senang. Keributan di kelas karena kata-kata dengan intonasi tinggi, marah, berubah mengeluarkan tawa yang bahkan lebih keras di banding saat kita marah.
Tak hanya dari teman-teman, sering juga kita melihat guru yang marah, karena kenakalan kita, kemalasan kita, dan hal-hal lain sebagainya yang membuat mereka marah. Tapi pastinya, itu semua untuk kebaikan kita. Bimbingan yang menuntun kita untuk menyongsong tempat baru yang lebih kejam lagi.
Itulah SMA, dari hal baik, buruk, senang, sedih, bahkan marah. Tak akan kita rasakan lagi nantinya. Mungkin iya, tapi berbeda suasana, dengan orang-orang yang baru, candaan yang baru, sifat-sifat yang baru, tak seperti saat kita di SMA.

No comments: