Other just fans!!
Gambar di atas adalah gambar artis
Korea yang saya suka, bisa di bilang fens, tapi saya memilih 3 fandom (yang
menjadi komitmen). Soalnya, kalau pilih semua jadi fandom ntar susah bawah
lighstiknya *bercanda :D *. Kita harus punya ‘pegangan’ atau komitmen di mana
kita akan membawah identidas kita sebagai Kpop nanti.
Wallpaper ataupun background handphone
atau laptop wajah artis Kpop. Dinding kamar di tempeli poster Kpop gede-gede. Rela
nabung banyak-banyak, di potong dari uang jajan, terus di habisin gitu aja
hanay untuk membeli album dan stuff Kpop. Jauh-jauh terbang dengan pesawat, bayar
tiket pesawat pulang pergi mahal-mahal di tambah tiket konser pula, hanya untuk
nonton konser yang kurang lebih berdurasi dua jam. Buang-buang uang, mending kalau untuk kebutuhan, nah itu? Itu ‘kan
yang di katakan mereka yang bukan Kpop. Bagi mereka itu hanya menghabiskan uang
untuk hal yang tidak berguna, dan itu memang tidak berguna. Akan lebih baik
bila kita simpan uang itu dan mempergunakannya untuk kebutuhan kita ‘kan? Tapi itulah
kita, Kpop, rela mengahabiskan uang agar bisa melihat bias kita bernyanyi,
melihat mereka menyapa kita secara langsung, bernyanyi bersama di konser,
memiliki barang yang sama dengan mereka, memiliki barang yang berhubungan
dengan mereka.
Terus
laptop dan speaker di rumah? Kan bisa nonton konser yang di download, panggil
beberapa teman Kpop, nyanyi bareng deh? Kalau di pikir iya yah,
lebih murah, biaya yang keluar hanya kuota download. Tapi, suasananya, suasana
di mana kamu nggak bisa rasain itu di tempat lain, suasana di mana kamu
mengeluarkan satu suara bersama mereka yang satu fandom denganmu, memainkan
lighstick dengan tangan di angkat di atas kepala.
Bangga-banggain
orang yang nggak mungkin kenal kamu, teriak-teriak gak jelas karena lihat
mereka di layar laptop. Lebay! Itu bukan lebay, tapi
bagaiman kami, Kpopers, mengekspresikan cinta kami terhadap mereka yang menambahkan
warna musik dalam hidup kami. Daripada galau nggak jelas, nangis-nangis di
kamar sampai nggak mau makan hanya karena patah hati. Mending kita Kpop, walau
patah hati, lihat foto bias atau perform bias bisa jadi obat peredah patah
hati, ‘kan.
Sudah
berlebihan, sama dengan menyembah ba’al tuh? Ini yang bahaya, ‘berlebihan =
lebay’ tapi berlebihan yang seperti apa dulu? Lebay di pandang oleh mereka yang
nggak mengerti Kpop. Tapi berlebihan? Sebagai Kpop kita juga harus tahu mana
yang masih dalam batas kewajaran atau tidak, jangan sampai kita memuja-muja
mereka sampai melupakan DIA YANG DI ATAS. Jujur, itu yang di kamar saya,
dindingnya full dengan poster Kpop untuk yang rohani hanya jam dinding yang
besarnya nggak sebanding dengan PJ dari tabloid Gaul. Tapi saya masih sadar
untuk mengontrol, apakah saya masih mengingat Yang Di Atas, atau hanya
memfokuskan segalanya hanya untuk Kpop? Chingu, kita tetap harus mengingat,
bahwa artis Kpop juga hadir karena Tuhan yang mengirim mereka, setidaknya untuk
menghibur kita yang sementara ini berada di dunia. Sekalipun di mata orang kita
seperti tidak mengingat Dia Yang Di Atas, setidaknya Tuhan lah yang tahu dan
mengerti bagaimana sikap kita yang sebenarnya.
Dan bagi mereka yang bisa di bilang
sirik dengan segala tingkah laku Kpopers, jangan mencoba menjatuhkan kami
sebelum kalian mengerti Korean Pop. Pahamilah terlebih dahulu apa itu Kpop,
sebelum mulut kalian mencoba berbicara. Kpopers jujurlah, kita memang bisa di
katakan lebay, tapi tunjukkanlah pada mereka bahwa kita mengambil sisi positif
dari para idol korea yang kita sukai, bukan hanya berteriak histeris dan
menghabiskan uang. Okey ;).
Please
leave a comment if you can
No comments:
Post a Comment